• Jelajahi

    Copyright © Karawang Channel
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Pesan Anggota DPR di OKK PWI Jabar 2025: Jaga Marwah Profesi, Tegakkan Empat Pilar Kehidupan Berbangsa

    Senin, 22 September 2025

    Sambutan Anggota DPR RI Komisi XII, H. Rokhmat Ardiyan, M.,M dalam Acara OKK PWI Jabar 2025 di Kuningan. Foto: Gelar Maulana Media



    KUNINGAN, Karawangchannel.com – Senin (22/9/2025) siang, di Rageman Resto, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, puluhan wartawan dari berbagai daerah Jawa Barat duduk khidmat mengikuti Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Jabar 2025. 


    Di tengah suasana hangat itu, seorang legislator tampak berbicara dengan penuh semangat. Ialah H. Rokhmat Ardiyan, M.,M anggota DPR RI Komisi XII.


    Kegiatan yang bertajuk "Menuju PWI Lebih Baik, Bangkit Bersatu" yang diikuti oleh 36 peserta dari Kabupaten Ciamis, Karawang, Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon Rokhmat membuka sambutannya dengan bercerita tentang nama besar seorang Dahlan Iskan, tokoh pers Indonesia, sekaligus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode Oktober 2011 hingga Oktober 2014.


    "Dari Pak Dahlan saya belajar banyak hal. Tentang visi, tentang kemandirian, tentang integritas. Beliau mengajarkan bagaimana menjadi seorang insan yang profesional,” ujar Rokhmat dalam sambutannya, Senin (22/9/2025).


    Bagi Rokhmat, PWI bukan sekadar organisasi. Usianya yang hampir delapan dekade sudah membuktikan jika PWI telah melahirkan banyak tokoh besar yang turut mengawal perjalanan bangsa. 


    "PWI ini tonggak pembangunan. Di Jawa Barat saja, ada lebih dari 2.400 anggota. Saya percaya, PWI akan terus melahirkan insan-insan teladan,” katanya.


    Ia pun mengingatkan, menjadi bagian dari PWI bukan hal yang mudah. Mendapatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) harus melalui proses panjang dan syarat utama: integritas. 


    Rokhmat kemudian berbicara soal prinsip kebangsaan. Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika—menurutnya menjadi fondasi utama wartawan dalam menjalankan tugas. 


    "Wartawan harus mendahulukan hak masyarakat, namun kebebasan pers harus dijalankan secara bertanggung jawab, menjaga persatuan dan kesatuan serta menjunjung Bhineka Tunggal Ika. Pers punya peran besar menjaga persatuan,” tegasnya.


    Namun, perbincangan tidak berhenti pada dunia pers. Rokhmat juga membagi cerita tentang program nyata yang sedang ia jalankan untuk rakyat. 


    Ia menyebut program bantuan listrik gratis bagi 4.200 keluarga miskin serta pembangunan 1.500 rumah tidak layak huni (Rutilahu), masing-masing senilai Rp20 juta. 


    "Semua ini hak rakyat. Tidak boleh ada pungutan sepeser pun,” katanya tegas.


    Dalam hidup dan politik, Rokhmat mengaku berpegang pada empat sifat agung Nabi Muhammad SAW yakni: shidiq, amanah, tabligh, dan fathanah. Ia percaya dengan nilai-nilai itu, hidup akan menjadi lebih tenang.


    "Alhamdulillah, selama ini saya tidak pernah berurusan dengan hukum. Kalau kita jujur, hati jadi damai,” ungkapnya sambil tersenyum.


    Rokhmat berharap, insan pers pun tak main-main dalam menjalankan tugas. Menurutnya, wartawan harus terus menjaga nilai-nilai luhur profesi mulia ini.


    Ia juga ingin wartawan tidak hanya menjadi pengawal informasi, tapi juga lahir sebagai pengusaha baru.


    "Indonesia butuh UMKM tumbuh dan naik kelas. Wartawan bisa menjadi motor penggeraknya,” ujarnya.


    Rokhmat menekankan pentingnya kolaborasi. Menurutnya, Pers adalah mitra strategis pemerintah, TNI, Polri, hingga pengusaha.


    Ia juga turut menyampaikan program penting pemerintah tentang pengelolaan investasi keuangan negara yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia.


    "Mari kita jaga keseimbangan bangsa. Kekayaan Indonesia, seperti amanat Pasal 33 UUD 1945, harus dinikmati seluruh rakyat,” pungkasnya.


    Suasana resto kembali riuh oleh tepuk tangan. Pesan yang ia titipkan seakan mengingatkan bahwa wartawan bukan hanya saksi sejarah, melainkan juga bagian dari motor perubahan bangsa. (Gelar Maulana Media)

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Update

    Lingkungan

    +