KUNINGAN, Karawangchannel.com – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat (Jabar) menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) PWI Jabar 2025 di Rageman Resto, di Kabupaten Kuningan, Senin (22/9/2025). Kegiatan OKK 2025 yang bertajuk "Menuju PWI Lebih Baik, Bangkit Bersatu" ini diikuti 38 peserta dari Karawang, Ciamis, Kabupaten Cirebon, dan Kota Cirebon.
Ketua PWI Jabar, Hilman Hidayat, yang membuka langsung kegiatan OKK 2025 menyebut, kegiatan ini sebagai sambutan terakhirnya sebelum melepas jabatan sebagai Ketua PWI Jabar dan diminta untuk menjadi Wakil Ketua PWI Pusat.
"Minggu depan saya berhenti jadi Ketua PWI Jabar. Saya diminta Ketua Umum PWI Pusat pak Akhmad Munir untuk mendampinginya menjadi wakil ketua di PWI Pusat. Jadi ini menjadi OKK yang paling semangat bagi saya,” ujar Hilman dalam sambutannya, Senin (22/9/2025).
Hilman berpesan agar anggota PWI menjunjung integritas dan kemampuan menulis, bertanya dan memberikan klarifikasi. Sebab menurutnya, tiga hal tersebut merupakan senjata utama wartawan.
"Wartawan itu memiliki tiga senjata yakni, bertanya, menulis, dan klarifikasi. Anggota PWI tidak boleh tidak bisa menulis. Kalau ada yang tidak bisa menulis berita, saya minta kepada penguji untuk jangan diluluskan,” tegasnya.
Hilman juga mengingatkan agar insan pers tidak terjebak pada praktik copy-paste di media sosial.
"Media sosial itu memang salah satu sumber berita, tapi wartawan yang benar wajib memverifikasi dan mengklarifikasi kembali pemberitaan yang ada di media sosial,” katanya.
Sementara itu, Anggota Komisi XII DPR RI, Rokhmat Ardiyan, menegaskan peran strategis PWI sebagai organisasi pers tertua yang kini sudah berusia 79 tahun.
"Selama ini, PWI telah melahirkan banyak tokoh-tokoh besar di Indonesia. Untuk mendapatkan KTA PWI bukanlah suatu hal yang mudah, tentu harus punya integritas. Saya percaya, PWI Jabar akan melahirkan insan pers yang teladan,” ujar Rokhmat.
Menurutnya, insan pers yang teladan perlu memahami empat pilar hidup berbangsa dan bernegara yakni nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhineka Tunggal Ika.
"Wartawan harus mendahulukan hak masyarakat, namun kebebasan pers harus dijalankan secara bertanggung jawab, menjaga persatuan dan kesatuan serta menjunjung Bhineka Tunggal Ika. Pers punya peran besar menjaga persatuan,” tegasnya.
Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, yang hadir memberikan sambutan, menekankan bahwa wartawan memiliki peran penting menjaga akal sehat publik.
"Bagi saya wartawan bukan sekadar pencatat peristiwa, tapi penjaga negara, nalar kritis, dan keadilan. Dampak berita sangat luar biasa, maka harus faktual, berimbang, dan mencerdaskan,” ucapnya.
Yanuar juga menegaskan, wartawan itu merupakan sosok penjaga negara, penjaga akal sehat, nalar, daya kritis publik dan seorang penjaga keadilan yang tak kasat mata.
"Pers itu kekuatan yang maha dahsyat, sebuah kontrol, elemen, penjaga lembaga dan pemerintah yang tak kasat mata. Dampak berita ini sangat luar biasa," pungkasnya.
Ketua PWI Kuningan, Nunung Khazanah, menyampaikan apresiasinya karena daerahnya dipercaya menjadi tuan rumah OKK perdana pasca-kongres PWI Agustus lalu.
"Kami berharap dari OKK ini lahir kualitas pemberitaan yang semakin baik, serta kemitraan dengan pemerintah yang semakin erat,” tutupnya. (Gelar Maulana Media)