• Jelajahi

    Copyright © Karawang Channel
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Mie Caruka dan Keripik Tempe Basiah, Produk Unggulan Pekka Hasil Inovasi Unsika

    Senin, 08 September 2025

    Mie Caruka dan Keripik Tempe Basiah, Produk Unggulan Pekka Hasil Inovasi Unsika. Foto : Istimewa.




    KARAWANG, Karawangchannel.com – Dosen dan mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menggelar sosialisasi pembuatan produk unggulan bagi kelompok Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) Karawang, Jumat (5/9/2025). 


    Kegiatan yang berlangsung di Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Pemberdayaan Kelompok Pekka Karawang Melalui Pengembangan Produk Unggulan Berbasis Kearifan Lokal.”


    Dalam kegiatan tersebut, para dosen dan mahasiswa Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Unsika memperkenalkan dua produk inovatif, yakni Mie Caruka (Cangkang Rajungan Pekka-Unsika) dan Keripik Tempe Basiah yang dibuat dari biji trembesi.


    Menurut kader Pekka Desa Cadaskertajaya, Sumini, penamaan Basiah diambil dari istilah lokal siti basiah yang merujuk pada pohon trembesi. 


    "Pohon trembesi banyak tumbuh di sekitar kita, buahnya sering terbuang percuma. Padahal bijinya bisa diolah menjadi tempe dengan kandungan protein lebih tinggi daripada kedelai,” ujarnya.


    Limbah cangkang rajungan yang banyak ditemukan di pesisir Desa Sukajaya juga menjadi bahan utama produk Mie Caruka. Selama ini, cangkang rajungan hanya diolah menjadi tepung, namun belum memiliki nilai ekonomi lebih.


    "kandungan gizinya cukup tinggi, dengan kadar protein mencapai 12,90 persen, serta kaya akan kalsium dan fosfor," terangnya.


    Ketua tim PKM, Fatimah Azzahra, menegaskan bahwa inovasi ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). 


    "Program ini mendukung peningkatan ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan. Produk mie caruka dan keripik tempe basiah bisa menjadi oleh-oleh khas Karawang sekaligus meningkatkan kesejahteraan ibu-ibu Pekka,” kata Fatimah.


    Ia juga menerangkan, Kegiatan ini didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun Anggaran 2025.


    "Melalui gerakan “Diktisaintek Berdampak”, program ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian perempuan desa, membuka peluang usaha baru, serta mengubah limbah menjadi produk pangan bergizi yang bernilai jual tinggi," tukasnya.

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Update

    Lingkungan

    +