• Jelajahi

    Copyright © Karawang Channel
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Dari Nyeri ke Harapan, Kisah Dibalik Layanan Screening Sendi Gratis KABARI RS Lira Medika

    Sabtu, 12 Juli 2025

    Pagi itu, Ibu Yuli tampak ragu melangkah ke lorong rumah sakit. Usianya 49 tahun, berasal dari Kelari. Ia baru pertama kali menginjakkan kaki di RS Lira Medika. Foto: Sri Susanti




    KARAWANG, Karawangchannel.com — Pagi itu, Ibu Yuli tampak ragu melangkah ke lorong rumah sakit. Usianya 49 tahun, berasal dari Kelari. Ia baru pertama kali menginjakkan kaki di RS Lira Medika. Bukan untuk rawat inap, bukan pula untuk menunggui keluarga yang sakit, melainkan karena satu alasan sederhana: ia penasaran mendengar dengan salah satu program pemeriksaan gratis yang disebut screening nyeri.


    “Aku tahunya dari grup senam. Katanya gratis dan bisa tahu harus periksa ke mana. Aku penasaran,” ucapnya sambil duduk menunggu giliran.


    Setiap hari Rabu, RS Lira Medika memang membuka pintunya lebar-lebar bagi masyarakat yang ingin memeriksakan keluhan seputar nyeri tulang dan sendi melalui program KABARI (Karawang Bebas Nyeri). Tak ada biaya. Tak perlu surat rujukan. Yang dibutuhkan hanyalah keberanian untuk datang dan bercerita tentang rasa sakit.


    Program KABARI sendiri diluncurkan oleh RS Lira Medika Karawang pada 4 Juni 2025 , bertepatan dengan peringatan HUT ke-11 RS Lira Medika. Peluncuran ini merupakan respons rumah sakit terhadap tingginya keluhan nyeri dalam masyarakat Karawang , terutama di kalangan pekerja industri. Menurut data BPS Karawang 2023, sebanyak 40% penduduk bekerja di sektor industri seperti manufaktur, otomotif, dan elektronik, yang berisiko mengalami cedera fisik. Nyeri kronis sendiri dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas pasien.


    KABARI dirancang sebagai program yang komprehensif, mencakup aspek preventif, kuratif, rehabilitatif, edukatif, dan promotif. Tujuan utamanya adalah memberikan solusi nyeri yang menyeluruh kepada warga Karawang dan sekitarnya.


    Di ruang pemeriksaan, bukan hanya dokter umum yang menanti. Ada tim fisioterapis, perawat, bahkan edukasi langsung tentang langkah medis yang tepat. Dari sinilah pasien diarahkan—apakah perlu ke ortopedi, ke dokter saraf, atau cukup dengan terapi dan pengobatan ringan.


    Banyak pasien datang bingung. Harus periksa ke siapa? Harus ke poli mana? Nah, screening ini menjawab kebingungan itu,” kata dr. Ina, Supervisor Pelayanan Medis RS Lira Medika. Beliau menjelaskan bahwa melalui KABARI, rumah sakit mendekatkan layanan pengelolaan nyeri agar masyarakat bisa mendapat penanganan tepat sejak dini.


    Melalui program ini, masyarakat dapat berkonsultasi langsung dengan dokter spesialis ortopedi berpengalaman. RS Lira Medika menyediakan beragam inovasi terapi untuk penanganan nyeri, termasuk terapi injeksi 


    secretome (faktor pertumbuhan yang disekresi sel punca) , yang terbukti dapat mereduksi nyeri sejak tahap awal. 


    Ada juga Terapi Injeksi PRP (Platelet-Rich Plasma) yang memanfaatkan keping darah pasien untuk mempercepat penyembuhan , serta terapi injeksi facet dan tindakan radiofrequency ablasi sebagai solusi non-bedah untuk nyeri tulang belakang kronis.


    Namun, yang paling menarik dari program ini bukan hanya layanannya yang gratis, tetapi juga bagaimana masyarakat mulai diajak berpikir kritis terhadap kebiasaan yang selama ini dianggap biasa. Misalnya, soal pijat. “Kalau sekadar relaksasi, silakan. Tapi kalau pas cedera malah dipijat, itu bisa memperparah. Bisa bikin retak jadi patah,” tambah dr. Ina.


    RS Lira Medika sangat menekankan pentingnya edukasi dan pencegahan. Meskipun banyak masyarakat cenderung mengabaikan gejala awal seperti nyeri, kesemutan, atau kaku sendi hingga kondisi parah , program KABARI berupaya meningkatkan kesadaran akan pentingnya penanganan nyeri sejak dini.


    Dari sisi pelayanan, RS Lira Medika juga mencoba adaptif. Untuk pekerja pabrik atau karyawan yang waktu kerjanya padat, pihak rumah sakit menyediakan jadwal dokter pagi, siang, bahkan malam. Semua disesuaikan, tak ada yang ditolak hanya karena waktu. juga mencakup fisioterapi preventif dan kuratif , yang terbukti mengurangi nyeri dan disabilitas pasca-perawatan. Selain itu, tersedia juga hidroterapi rehabilitasi, yang memanfaatkan media air untuk meringankan gejala nyeri otot dan kekakuan sendi.


    Jika diperlukan, pasien juga dapat menjalani tindakan bedah ortopedi modern. Namun, dr. David Simorangkir, Sp.OT, dokter spesialis ortopedi RS Lira Medika, menekankan bahwa melalui KABARI, rumah sakit ingin mendekatkan layanan solusi nyeri tanpa operasi langsung ke komunitas industri.


    Program KABARI bukan sekadar soal layanan kesehatan. Ia adalah cerita tentang keterbukaan, pendekatan yang manusiawi, dan harapan baru. Direktur Utama RS Lira Medika, dr. Ronny Novianto M. Kes, berharap program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Karawang, sehingga warga lebih mudah mengakses layanan penanganan nyeri berkualitas. Dengan diluncurkannya KABARI, RS Lira Medika berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan warga Karawang melalui penanganan nyeri yang tepat dan terpercaya.


    Pagi itu, Ibu Yuli pulang dengan membawa lebih dari sekadar hasil pemeriksaan. Ia membawa arah. Ia tahu ke mana harus melangkah.


    KABARI RS Lira Medika tak hanya beri layanan screening sendi gratis, tapi juga harapan baru bagi warga Karawang. Program ini wujud komitmen rumah sakit dalam membantu masyarakat mengatasi nyeri, memastikan setiap individu mampu menemukan jalan menuju pemulihan dan kualitas hidup yang lebih baik. (Sri Susanti)

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Update

    Lingkungan

    +