KARAWANG, Karawangchannel.com – Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Karawang mengalami kelebihan kapasitas dalam beberapa bulan terakhir. Dengan hanya 30 tempat tidur, IGD kerap menangani lebih dari 45 pasien per hari, membuat layanan darurat berada dalam kondisi penuh sesak.
“Jumlah pasien melebihi kapasitas setiap hari. Kami bahkan terpaksa meminjam brankar dari ambulans yang mengantar pasien karena keterbatasan tempat,” ujar Abdullah Lutfi, Humas RSUD Karawang, Kamis (20/6/2025).
Mayoritas pasien yang datang adalah peserta BPJS Kesehatan. Sementara bagi warga Karawang yang belum terdaftar, pihak rumah sakit akan membantu proses pendaftaran melalui program Universal Health Coverage (UHC), asalkan memenuhi syarat domisili minimal satu tahun dan memiliki KTP Karawang.
“Sebagian besar pasien datang dalam kondisi demam tinggi, sering kali sudah sakit lebih dari tiga hari. Usia pasien bervariasi, mulai dari anak-anak hingga dewasa,” tambah Lutfi.
Untuk mengatasi lonjakan ini, RSUD Karawang mengimbau seluruh rumah sakit pengirim agar menggunakan sistem rujukan resmi melalui aplikasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu). Sistem ini berguna untuk memastikan ketersediaan tempat tidur sebelum pasien dirujuk.
“Kami mohon agar proses rujukan tidak dilakukan sembarangan. SPGDT sangat penting untuk menghindari penumpukan pasien tanpa tempat tidur,” tegasnya.
Pihak RSUD juga meminta pengertian dari keluarga pasien yang datang langsung tanpa ambulance, jika harus menunggu ketersediaan brankar atau tempat tidur di IGD. Rumah sakit berjanji terus berupaya memberikan pelayanan terbaik meskipun di tengah keterbatasan.