![]() |
Perkuat UMKM Lokal, Dinkop Karawang Gencar Sosialisasi Fitur OSS. Foto : KC/Yogi Kurnia |
KARAWANG, Karawangchannel.com - Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Karawang menggelar sosialisasi fitur kemitraan pada sistem Online Single Submission (OSS) yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara perusahaan besar dengan pelaku UMKM lokal, khususnya di wilayah Karawang.
Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh sekitar 100 pelaku UMKM baik secara daring maupun luring dan di laksanakan serentak bersama dua Kabupaten lain di Jawa Barat, yakni Bekasi dan Bandung.
kegiatan ini bertujuan mendorong peningkatan kemitraan strategis dan membuka akses yang lebih luas bagi UMKM dalam proses pengadaan barang dan jasa.
"Tujuan utama kegiatan ini adalah menyosialisasikan fitur kemitraan OSS agar perusahaan besar dapat menjalin kerja sama dengan UMKM lokal secara lebih terstruktur dan transparan," jelas Kepala Seksi Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan UMKM, Leoni Whisnuwardhani. Kamis, (15/05/25).
Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan paparan dari Kementerian Investasi/BKPM, peluang pengadaan barang dan jasa di Jawa Barat mencapai Rp144 miliar, di mana sekitar Rp17 miliar di antaranya tersedia untuk wilayah Karawang. Anggaran ini mencakup kebutuhan alat tulis kantor (ATK), katering, jasa palet, jasa taman, dan cleaning service.
“Dengan adanya fitur ini, perusahaan besar bisa langsung mencari mitra UMKM sesuai kebutuhan mereka, dan UMKM juga lebih mudah mendapatkan peluang bisnis karena sistem OSS ini berskala nasional,” lanjut Leoni.
Leoni menekankan bahwa fitur kemitraan bukan hal yang sepenuhnya baru, namun pengembangannya dalam OSS memberikan sistem yang lebih terintegrasi.
Ia berharap pelaku UMKM dapat segera meng-upgrade akun OSS mereka untuk mengakses fitur tersebut.
“UMKM tinggal login ke akun OSS masing-masing, lalu klik fitur kemitraan. Jika belum punya akun, maka mereka bisa mendaftar terlebih dahulu. Kita juga sediakan klinik konsultasi bagi yang butuh pendampingan,” ujarnya.
Selain membuka peluang bisnis, fitur ini juga bertujuan membentuk database UMKM berdasarkan spesialisasi pekerjaan dan omzet, yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk pemetaan potensi dan pengembangan kemitraan lebih lanjut.
Meski demikian, Leoni mengakui masih ada tantangan, terutama karena belum semua pelaku UMKM memahami atau terdaftar di OSS. Dari lebih 130 pelaku UMKM yang terdata, belum seluruhnya mengakses sistem ini.
“Karena itu kami akan terus gencarkan sosialisasi agar semakin banyak UMKM yang tergabung. Fitur ini sangat potensial, dan kita tidak ingin pelaku UMKM Karawang tertinggal,” imbuhnya.
Ia juga mengajak seluruh pelaku UMKM di Karawang untuk segera memanfaatkan fitur kemitraan ini.
"Kalau ingin memperluas akses pasar dan mendapatkan peluang kerja dari perusahaan besar tanpa perantara, OSS adalah jalannya. Sudah saatnya UMKM kita naik kelas," tutupnya.