![]() |
Subkoordinator Kelompok Subtansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif, Kustia Wildan Priyana. Foto : KC/Yogi Kurnia |
KARAWANG, Karawangchannel.com - Delapan (8) Desa di Kabupaten Karawang, tengah bersiap menyandang status baru sebagai Desa Wisata. Upaya ini dilakukan sebagai bagian dari program pengembangan pariwisata lokal yang mengedepankan budaya, kreativitas, dan inovasi masyarakat.
Peresmian Destinasi wisata desa wisata ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Mei 2025 mendatang oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang.
Dalam momen tersebut, Delapan Desa yang di antaranya, Desa Karangjaya, Cintalaksana, Sedari, Muarabaru, Kamojing, Cicinde Utara, Pangulah Utara dan Curug, akan diresmikan bersama.
Desa - desa ini dipilih karena dinilai mampu mengembangkan potensi lokal menjadi daya tarik wisata berbasis budaya dan ekonomi kreatif.
Subkoordinator Kelompok Subtansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif, Kustia Wildan Priyana, menyampaikan 1 contoh Desa wisata yaitu Desa Karangjaya yang telah memiliki lima potensi wisata unggulan yang kini tengah difokuskan pengembangannya.
“Kekuatan wisata Karangjaya tidak hanya terletak pada kekayaan budayanya, tetapi juga pada kreativitas warganya dalam mengolah potensi desa menjadi daya tarik wisata,” ujar Wildan, Kamis(15/05/25), saat ditemui.
Adapun lima potensi wisata di Desa Karangjaya tersebut antara lain kesenian Sisingaan, tradisi pembuatan dodol (Ngadodol), pertunjukan tari Jaipong dan Goyang Karawang, wisata pertanian greenhouse hidroponik melon, serta kegiatan Ngagowes Kalembur yang memadukan olahraga dan rekreasi alam.
Kesenian Sisingaan menjadi salah satu ikon budaya desa yang sarat makna sejarah dan semangat kebersamaan.
Selain itu, tradisi Ngadodol memperkenalkan wisata edukatif dengan nilai gotong royong dan keterampilan kuliner lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
"Pengunjung juga diajak berinteraksi langsung dengan seniman lokal melalui pertunjukan dan pelatihan tari tradisional, seperti Jaipong dan Goyang Karawang," tambahnya.
Tak kalah menarik, wisata pertanian hidroponik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin belajar budidaya melon secara modern dan berkelanjutan.
Aktivitas bersepeda keliling desa dalam program Ngagowes Kalembur menawarkan pengalaman nostalgia menyusuri alam pedesaan, hingga bermain air dengan body rafting.
Pemerintah daerah pun aktif mendampingi desa dalam berbagai aspek pengembangan, mulai dari pelatihan pengelolaan hingga strategi promosi digital, agar Desa Karangjaya dan tujuh desa lainnya benar-benar siap menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.