• Jelajahi

    Copyright © Karawang Channel
    Berita aktual tepercaya

    Kanal Video

    Hutan Kota Karawang Berubah Status Jadi RTH Kehati, Fokus pada Eduwisata dan Pengolahan Limbah

    Jumat, 18 Juli 2025

    Tidak memenuhi standar sebagai hutan kota, Hutan Kota Karawang dicanangkan bakal beralih status menjadi Ruang Terbuka Hijau Keanekaragaman Hayati (RTH Kehati). Foto : Silviana



    KARAWANG, Karawangchannel.com — Tidak memenuhi standar sebagai hutan kota, Hutan Kota Karawang dicanangkan bakal beralih status menjadi Ruang Terbuka Hijau Keanekaragaman Hayati (RTH Kehati). Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati (PPKH) Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Karawang, Dede Pramiadi, Kamis,(17/7/2025). 


    “Lahan yang ada saat ini luasnya kurang dari 10 hektare, sehingga secara regulasi tidak bisa ditetapkan sebagai hutan kota. Solusinya, kami ubah statusnya menjadi RTH Kehati agar tetap berfungsi menjaga lingkungan,” ujar Dede Pramiadi Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Keanekaragaman Hayati (PPKH), Kamis (17/07/2025).


    Selain sebagai paru-paru kota, kawasan RTH Kehati ini juga akan dimanfaatkan sebagai pusat edukasi kepada sekolah yang memiliki program adiwiyata dan lokasi praktik pengolahan sampah organik menjadi kompos. Langkah ini dinilai lebih efektif untuk memaksimalkan potensi kawasan hijau di tengah keterbatasan lahan. Diketahui, Untuk luasan hutan kota Karawang 4,5 hektare. Dan saat ini tengah proses peluasan 1 hektare, total luasan 5,5 hektare.


    “Kami ingin RTH Kehati ini bukan hanya jadi ruang hijau, tetapi juga tempat belajar pengelolaan pupuk kompos. Masyarakat bisa melihat langsung prosesnya, mulai dari perendaman bakteri alami sampai kompos siap pakai,” ujar Dede.


    Saat ini, pengembangan dilakukan secara bertahap dengan perluasan lahan, penataan infrastruktur, hingga pelibatan masyarakat sekitar. DLHK juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta melalui program CSR untuk mendukung sarana prasarana pendukung.


    “Kami optimistis transformasi ini justru membawa manfaat lebih luas. Tidak hanya sekadar hutan kota pasif, tetapi benar-benar aktif mendukung keanekaragaman hayati dan pemberdayaan masyarakat,” tutupnya. (Silviana)

    Kolom netizen >>>

    Buka kolom netizen

    Berita Update

    Lingkungan

    +