Layanan Rehabilitasi Medik RSUD KARAWANG (Foto : Istimewa) |
KARAWANGCHANNEL.COM - Kini telah hadir pelayanan rehabilitasi medik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang untuk mengatasi gangguan fisik dan gerak yang disebabkan oleh beberapa faktor dengan ruangan rehabilitasi yang sudah sesuai standar.
Dijelaskam Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Karawang, Ermila Zahara jenis dalam pelayanan rehabilitasi medik RSUD Karawang ini ada fisioterapy, terapi wicara, psikolog dan terapi okupasi.
"Pelayanan rehabilitasi medik itu pelayanan untuk mengatasi gangguan fungsi dan gerak yang disebabkan oleh penyakit, kelainan dan cedera menggunakan terapi fisik, rehabilitatif yang arahnya nanti meningkatkan kemampuan fungsional yang optimal. Layanan rehabilitasi di kita sudah ada fisioterapy, terapi wicara, psikolog, terapi okupasi dengan dokter spesialis fisik dan rehabilitasi. Kita masih belum punya pekerja sosial medis, insyallah layanan yang saat ini sudah lengkap dan tenaganya sudah memenuhi ketentuan, ruangan kita juga sudah representatif," ujarnya Ermila
Ia juga memaparkan jika ada dua jenis ruang pelayanan, yakni ruangan untuk anak dan orang dewasa. "Kita punya ruangan rehabilitasi medik yang sudah mewakili ketentuan untuk rehabilitasi medik. Pertama ruangan kita luas, terus kemudian sudah terpisah antara ruangan dewasa dengan ruangan anak. Kalau pasien anak lumayan berisik tapi disini ada pasien dewasa yang sedang Konselling dan membutuhkan suasana yang tenang jadi ruangannya kami pisah. Ruangan anak kita berikan peredam, anak-anak juga sudah ada kamar masing-masing dengan terapisnya," Jelasnya
Untuk pelayanannya sendiri, kata Ermila, tidak ada batasan usia, Ketika ditemukan gangguan pernafasan dan kelainan bawaan yang terjadi pada balita atau bayi baru lahir dapat langsung diberikan terapi. Selanjutnya pada usia produktif terjadi akibat penyakit struk ataupun cedera.
"Kalau sebetulnya rehabilitasi medik khususnya fisioterapy mengatasi gangguan gerak dan fungsi dari bayi baru lahir sampai lansia. Kalau bayi yang baru lahir misalkan ada gangguan di pernafasan, kelainan bawaan yang harus diatasi sejak dini, gangguan tumbuh kembang akan kita atasi. Kalau usia produktif seperti penyakit struk, cedera pekerjaan. Kalau lansia terjadi penurunan fungsi pada semua sistem kita atasi," lanjutnya.
Alat yang digunakan untuk pemeriksaan pun sama namun akan disesuaikan dengan usia pasien. Ketika memberikan terapi pada anak maka akan menggunakan ukuran alat lebih kecil dan intensitas arus yang digunakan pun tidak sama seperti pada pasien dewasa. Saat anak mengalami kesulitan menelan makanan, hal ini akan mengganggu kondisi tubuh. Rehabilitasi medik ini juga dapat memberikan pengobatan untuk kondisi tersebut.
"Dewasa dan anak karena memang sesuai dengan kondisi saja, ada juga yang kondisi pada usia dewasa terjadi pada anak juga. Sebenarnya bukan masalah di usia tapi kondisi yang dialami pasien. Kita ambil contoh belfalsi, suatu kelainan saraf seperti mata tidak dapat menutup dan mulut miring itu bisa terjadi pada anak. Jika itu terjadi pada anak kita akan berikan terapi juga tapi ukuran dan intensitas arusnya kita sesuaikan," katanya.
"Kalau anak biasanya karena gangguan tumbuh kembang, kalau usia dewasa terjadi pada pasien struk jadinya tidak dapat berbicara. Kita berikan terapi untuk mengembalikan fungsi wicara, berkomunikasi dan memperbaiki saat ada gangguan menelan. Kalau tidak kita atasi membuat pasien menjadi kurang asupan dan kondisi tubuh menjadi tidak maksimal," Tuturnya.