KARAWANG, Karawangchannel.com – Penerima beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Papua, Yubelina Iconela Apomserip Ningdana (22), resmi menyelesaikan studi S1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA).
Mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi tersebut meraih IPK 3,89 dan mengikuti prosesi wisuda di Aula Syekh Quro Unsika, Selasa (18/11/2025).
Yubelina mengaku bangga akhirnya dapat menuntaskan pendidikan tinggi di tanah rantau. Ia menceritakan perjalanan panjangnya sejak tinggal di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, hingga mendapatkan kesempatan pendidikan di Pulau Jawa.
Sejak SD hingga SMP, ia menempuh pendidikan di kampung halamannya. Kesempatan untuk melanjutkan sekolah muncul ketika dirinya mendapat beasiswa belajar di SMA GenIUS, sekolah binaan Prof. Yohanes Surya di Tangerang, Banten.
"Saya lahir dan besar di Papua Pegunungan. Tahun 2018 setelah lulus SMP saya pindah ke Jawa karena dapat beasiswa sekolah di GenIUS Tangerang,” katanya saat ditemui usai wisuda.
Menjelang kelulusan SMA, Yubelina mendaftar program beasiswa ADik Papua. Awalnya ia memilih kampus negeri di Bandung. Namun karena kuota penuh, pemerintah mengarahkan dirinya ke Unsika.
Meski sempat khawatir soal adaptasi dan perbedaan budaya, Yubelina mengaku justru menemukan lingkungan yang sangat mendukung.
"Saya takut dipandang sebelah mata karena dari Papua. Tapi teman–teman di sini sangat baik, mendukung, dan membantu. Saya bersyukur bisa bertemu mereka,” ujarnya.
Usai lulus, Yubelina berencana membangun karier di Pulau Jawa. Ia berharap dapat menjadi sosok yang membanggakan daerah asalnya dan berkontribusi bagi Indonesia.
Rektor Unsika, Prof. Dr. Ade Maman Suherman, S.H., M.Sc., menyebutkan terdapat 30 mahasiswa penerima program ADik Papua di Unsika dari angkatan 2021 hingga 2025.
"Dari total tersebut, hari ini satu mahasiswa, Yubelina Iconela, telah berhasil menyelesaikan studi dan diwisuda,” ujarnya.
Ia menjelaskan, beasiswa ADik Papua merupakan bentuk keberpihakan pemerintah untuk memberikan akses pendidikan tinggi bagi siswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal.
Program ini juga menjadi bagian dari upaya memperluas kesempatan pendidikan tinggi bagi lulusan SMA atau sederajat.
"Akses pendidikan tinggi di wilayah Papua memang belum sebaik di Jawa, sehingga program ini sangat membantu pemerataan kesempatan kuliah,” katanya.
Wisuda Unsika tahun 2025 diikuti 1.571 lulusan dari jenjang Diploma, Sarjana, hingga Magister yang digelar dalam dua gelombang pada 18–19 November 2025. (Red)
