![]() |
Mulyana Hanafi, staf Tata Usaha SMPN 3 Karawang Barat. Foto : Karawangchannel.com/ Sri Susanti. |
KARAWANG, Karawangchannel.com — Di tengah semangat Tahun Ajaran Baru 2025/2026, SMPN 3 Karawang Barat menjadi salah satu sekolah negeri yang diserbu masyarakat.
Antusiasme orang tua untuk menyekolahkan anak di sekolah negeri tampak luar biasa. Namun, daya tampung yang terbatas membuat banyak yang harus kecewa. Meski begitu, pihak sekolah menegaskan bahwa seleksi dilakukan secara objektif dan berbasis sistem.
“Tak ada istilah anak bupati atau anak tukang becak. Semua diproses berdasarkan jalur yang sah dan persyaratan yang lengkap,” tegas Mulyana Hanafi, staf Tata Usaha SMPN 3 Karawang Barat, Kamis,(26/6/2025).
Diketahui, Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) atau SPMB tingkat SMP di sekolah ini sudah memasuki tahap kedua, yang berlangsung pada 26–28 Juni 2025. Sebelumnya, tahap pertama dibuka pada 23–25 Juni.
SMPN 3 Karawang Barat sendiri menerima total 528 siswa, yang dibagi dalam 12 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 44 siswa.
"Proses seleksi terbagi ke dalam beberapa jalur resmi, anak guru (16 siswa), prestasi kejuaraan (68), disabilitas (26), keluarga tidak mampu (79), dan jalur penghargaan (11). Semuanya diatur langsung oleh sistem dari Dinas Pendidikan Kabupaten," kata dia.
Meski berbasis teknologi, bukan berarti tanpa kendala. Gangguan jaringan dan server lambat kerap menjadi tantangan tersendiri saat pendaftaran dibuka.
"Kadang memang harus sabar. Aktivitas online yang tinggi bikin sistem lambat, tapi kami tetap berusaha maksimal memberikan pelayanan,” ujar Mulyana.
Mulyana juga mengimbau para orang tua agar tidak memaksakan kehendak jika anak tidak diterima di sekolah negeri favorit. Mengingat, Semangat belajar anak jauh lebih penting dari label sekolahnya.
“Sekarang sekolah swasta pun gratis karena ada bantuan pemerintah. Yang penting anak tetap sekolah, bukan soal status sekolah,”tukasnya. (Red/Sri Susanti)