KARAWANGCHANNEL.COM - Menilik layanan terapi batu saluran kemi (BSK) Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Karawang.
Diungkapkan Dokter Spesialis Urologi RSUD Karawang, Dr. Rajasa Herwandar Sastrasupena, Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL) merupakan salah satu prosedur terapi batu saluran kemih (BSK). ESWL sendiri bekerja menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal yang kemudian dapat dikeluarkan melalui saluran kemih
"ESWL ini tidak akan menimbulkan sayatan apapun di kulit, lemak dan otot. Pelayanan ini akan menggunakan alat yang berupa USG di area sekitar ginjal. Kemudian akan menembakan gelombang suara frekuensi tinggi ke bagian yang ada batu ginjal dari luar," Ungkapnya.
Ia juga menyebut jika ESWL ini non infasif, yang Artinya tidak menimbulkan luka di kulit, lemak, otot.
"jadi hanya menempelkan alat ESWL berupa USG di daerah sekitar ginjal untuk menembak batu tersebut,” ujarnya.
Lanjutnya, Ia juga mengatakan jika dari operasi tersebut pasien akan mengalami efek samping seperti mengeluarkan air seni yang berwarna merah seperti darah, pasien juga akan mengalami nyeri pinggang.
Namun, kata dia, efek samping itu merupakan hal alami karena saat proses tersebut batu-batu ginjal keluar dari air seni.
"Biasanya efek samping pasien akan merasakan kencing yang keluar darah karena kita melakukan proses penembakan batu di dalam ginjal, nyeri pinggang. Kita bekali antibiotik dan anti nyeri untuk pasien dan tidak menginap di rumah sakit. ESWL prosesnya tergantung kekerasan dan ukuran batu, kalau kurang dari 2 centimeter sekitar 1 jam sampai 1½ jam tapi kalau ukurannya 0,9 atau 0,8 prosesnya lumayan cepat sekitar 30 menit sampai 45 menit," Tandasnya.