Kanal Video

RSUD Karawang Bersama POPTI Gelar Sharing Educare Thalasemia

Minggu, 24 Maret 2024
Giat Sharing Educare Thalasemia RSUD Karawang Bersama POPTI (Foto : Istimewa)



KARAWANGCHANNEL.COM - Peringati hari thalasemia sedunia 2024, RSUD Karawang bersama Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassemia Indonesia (POPTI), RSUD Karawang menggelar Sharing Educare Thalasemia di Aula RSUD Karawang.


Dijelaskan Sekretaris POPTI Karawang, Ruswanto, Penyakit thalasemia merupakan salah satu penyakit yang berbahaya bagi penderitanya jika tidak ditangani dengan tetap. Sebab, penyakit ini merupakan kelainan pada darah, dimana penderitanya mengakami kondisi jumlah protein pembawa oksigen kurang dari jumlah normal.


"Thalasemia adalah kelainan darah bawaan yang ditandai oleh kurangnya protein pembawa oksigen (hemoglobin) dan jumlah sel darah merah dalam tubuh yang kurang dari normal. Dan termasuk penyakit langka karena di Indonesia sendiri ditemukan kurang dari 150 ribu kasus pertahunnya," Ungkap Ruswanto.


Lebih lanjut, kata Ruswanto, dalam kesempatan kali ini pihaknya bersama RSUD Karawang menggelar acara Sharing Educare Thalasemia dalam rangka peringatan hari thalasemia sedunia. Tambahnya, dalam kegiatan ini para peserta dengan pemateri melakukan sharing terkait penyakit thalasemia dan bagaimana upaya pencegahannya.


Ruswanto juga menjelaskan jika thalasemia dibedakan dalam dua jenis, yakni Alfa dan Beta. "Talasemia Alfa normalnya, sel darah merah terdiri dari 4 gen di dalam rantai alfanya. Talasemia alfa adalah kondisi ketika terjadi mutasi pada salah satu gen di dalam rantai alfa ini. Spesifiknya, apabila mutasi terjadi pada satu atau dua gen di dalam rantai alfa, maka kelainan yang terjadi berupa talasemia alfa minor. Dan ada juga yang alfa mayor, kondisi yang cukup serius dan berat. Bahkan, hal ini bisa memengaruhi kemungkinan seorang bayi dalam bertahan hidup," Jelasnya.

 

Kemudian, Talasemia Beta, rantai beta hanya terdiri dari 2 gen pembentuk, Jika mutasi terjadi pada satu gennya saja, kondisi ini akan disebut dengan talasemia beta minor. Namun, apabila terjadi pada kedua gen pembentuknya, indikasi kelainan yang terjadi adalah talasemia beta mayor.


"Gejala talasemia yang timbul cukup bervariasi tergantung dari tingkat keparahannya. Namun, ada beberapa gejala umum dari talasemia yang dapat diwaspadai, seperti, Mudah lelah, Anemia, Terlihat pucat, Sesak napas, Pertumbuhan serta perkembangannya terlihat lambat, Kelainan tulang, terutama pada tulang wajah, Urine berwarna gelap," Katanya.


Ia juga mengatakan jika penyakit thalasemia ini cukup mematikan. Karena terhitung kurun waktu 5 tahun terakhir, sebanyak 13 orang pengidap thalasemia meninggalkan dunia.


Akan tetapi, kata dia, penyakit ini dapat diobati dengan tindakan medis tertentu seperti, transfusi darah, terapi kelasi dan transplantasi susum tulang.


"Jadi, talasemia adalah kelainan darah yang cukup sulit dideteksi oleh orang awam. Bahkan, diusia bayi 6 bulan sampai 21 tahun penyakit ini baru bisa dideteksi. Oleh sebab itu, jika mengalami gejala seperti diatas segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan kondisi talasemia," Tuturnya.

Kolom netizen >>>

Buka kolom netizen

Berita Update

Lingkungan

+