Waya Karmila |
Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Karawang terus mendorong dan mengajak masyarakat untuk melestarikan budaya kesenian Ajeng khas Karawang ditengah Budaya Karawang yang semakin hari semakin terkikis.
Salah satu budaya kesenian Karawang yang terancam punah adalah seni ajeng, padahal seni ini dipercaya telah berusia ratusan tahun, konon tepatnya sudah dikenal sejak kerajaan Tarumanegara.
Seni Ajeng merupakan kesenian dengan seperangkat alat pendukung berupa bonang renteng, kecrek, kembang dan gambang gangsa. Musik gendingnya dimainkan dalam laras pelog dengan irama lagu seperti koproy, rancamanis, dan juga sengon dengan alur pakem kendang tilu atau rancagan.
Subkoor Bidang Kesenian, Dinas Pariwisata dan Budaya, Waya Karmila menyebut, budaya Seni Ajeng ini pernah ia revitalisasi yaitu salah satunya kesenian Ajeng.
"Namun di regenerasinya ada peminatnya namun tidak seperti yang dulu. Jadi supaya tidak punah, kita sebagai pemerintah ketika adakan kegiatan itu kita tampilkan di sela sela kegiatan," paparnya. Rabu 10 Januari 2024.
Ia juga mengatakan, sebenarnya kesenian tradisional bukanlah sepi peminat tetapi tidak banyak orang yang mau memanggil dalam acaranya.
Menurutnya, masyarakat pada jaman sekarang lebih memilih hiburan atau kesenian modern seperti organ tunggal dan konser musik modern.
"Jadi kita itu event event dalam satu tahun itu ada ratusan dan event itu ada beberapa ada yang di biayai pemerintah, swasta dan perorangan," katanya.
Jadi, ia menerangkan bahwa untuk melestarikan budaya kesenian tradisional tersebut pihaknya akan selalu menghadirkan kesenian tradisional dalam event-event yang di gelar oleh pemerintah dan memberikan rekomendasi kepada event yang di gelar swasta maupun perorangan.
"Jadi untuk masyarakat cobalah untuk ramaikan lagi kesenian tradisional ini. Karena memang sebenarnya penontonnya itu ada cuma kurang peminat pemanggilnya aja," tutupnya.